lokasi-nya tidak jauh dari rumah, tak lebih satu jam perjalanan, meski sudah sedikit siang tapi panasnya tdk menyengat kulit seperti panas-nya kota semarang haha memang langit jg tidak terlalu cerah pagi itu, jalan menuju lokasi cukup bersahabat bagi kendaraan tidak terlalu menanjak tapi tetap harus ekstra hati hati karena banyak tikungan-tikungan buta dimana kita tidak tahu ada atau tidak kendaraan dari arah berlawanan.
kiri kanan jalan cukup banyak hutan bambu dan pohon, membuat jalanan cukup ‘iyup’ alias sedikit teduh dari sinar matahari, udara nya pun khas pedesaan indonesia, kondisi jalan yang relatif sepi meskipun sedang weekend menambah ‘rasa’ senang dalam menikmati perjalanan.
setelah beberapa saat ‘memacu’ siCupu tak lebih dari 60Kpj, xixixi di sebuah tikungan terlihat papan plang penunjuk jalan yang bertuliskan PLTA Wadaslintang kemudian sisi petunjuk yang lain bertulis Wonosobo xx KM, sein kiri, beberapa meter didepan ada gerbang penarikan tiket masuk, berhenti sebentar buka kaca helm…oleh petugas yang jaga dimintai karcis permotor seharga 5rb saja, 5rb sih tapi sempet bikin bingung karena dompet saya dimasukkan tas istri dan tas itu ditaruh di box belakang haha, males turun motor dan buka box akhirnya mengumpulkan recehan yang masih tersisa disaku pakaian xixi, untungnya cukup..:D
beberapa meter dari gerbang masuk sudah terlihat waduk ini dari jalan yg dilalui, hmmm menjajikan nih viewnya *batin sy , dan akhirnya kesampaian juga main ke bendungan/waduk wadaslintang.
Wadaslintang, berasal dari kata wadas yang berati batu cadas , dan lintang yang berarti bintang, konon dinamai demikian karena banyak ditemukan batu cadas dan batu lintang di sekitar daerah sini (serpihan pecahan batu meteor mungkin lebih tepatnya), CMIIW IMHO
waduk ini terletak antara dua kabupaten yaitu Kebumen dan Wonosobo, selain digunakan sebagai sumber air irigasi juga digunakan untuk PLTA, memelihara ikan dgn karamba, memancing dll, menurut info yang saya dapat waduk buatan ini dibangun selama 7 tahun di era pemerintahan ordebaru dan harus merelokasi 7000 penduduk desa, lokasi waduk ini cukup mudah diakses saat melewati jalan raya Purworejo – Kebumen, ikuti saja plang papan nama di pertigaan jalan depan terminal prembun, Kebumen, jalan menuju waduk wadaslintang juga merupakan salah satu jalan alternatif menuju Wonosobo
dibanding dengan obyek sejenis yang jauh lebih populer seperti Telaga Sarangan Magetan, menurut saya Waduk Wadaslintang dari segi pemandangan, kebersihan lebih bagus dan lingkungan yang lebih asri, tapi untuk suhu udara masih enakan di Sarangan karena lebih ademmmmm :D, pengelolaan obyek pun kayanya belum maksimal, penginapan atau hotel belum tampak di seputaran area ini, begitupula tempat makannya juga sedikit, menu yang dijual juga hanya jajanan biasa, mungkin dengan konsep wisata air seperti ini makanan sejenis ikan bakar tentunya passssss banget sesuai tema apalagi ditemani segarnya air kelapa muda slurppppp xixixi
dibawah waduk wadaslintang ini berdiri PLTA Wadaslintang, dari atas terlihat semburan air dari turbin PLTA yang menarik perhatian dengan suaranya yang bergemuruh, mengalir ke sungai yang air-nya bening sangattttt, ahh andaikan lebih terkelola arung jeram di sungai ini bakal menarik
pengunjung yang tidak terlalu ramai serta lingkungan waduk sekitarnya yang cukup bersih jadi bikin betah berlama-lama disini menikmati pemandangan di bawah pohon besar yang banyak tumbuh di pinggir waduk dengan iringan angin sepoi-sepoi bersama orang-orang terkasih..cieeeeee…:Dmeski belum 100% eksplore tempat ini tapi sy cukup puas dgn impresi awal tempat ini, pemandangan dan suasananya bagus, kayanya bakal kesini lagi pas sore hari, menyaksikan matahari terbenam atau sekedar memutari waduk dengan perahu sewaan yang ada
No comments:
Post a Comment