Tuesday, 15 April 2014

EMPAT RAHASIA HIDUP, AGAR MUDAH BERUBAH

Berkat rahmat allah yang maha kuasa, saya di pertemukan dengan hambanya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang mengayomi, memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar. Beliau seorang pemimpin yang mampu menggerakan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang memilki lautan ilmu, yang selalu siap di timba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis. Saat ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai suplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kost, ruko, stand penjualan di mall, apartmen dll. Pernah saya mencoba menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai 1 miliar per bulannya.
            Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain. Pertemuan antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu di saat penghasilan beliau masih berkisar 200 juta per bulan. Bagi saya, angka inipun sudah bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya saja ya. Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung. Saya ingat, beliau berpesan bahwa beliau senang di tanya. Kalau di tanya, maka akan di jelaskan panjang lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliaupun akan “Tidur”. Jadilah sya berfikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa di tanyakan. Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, “Pak, anda saat ini kan bisa di bilang sukses paling tidak, lebih sukses dari pada orang lain. Lalu menurut anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan anda ?” Tak di sangka beliau menjawab ini dengan serius. “Ada empat hal yang harus di perhatikan, “Begitu beliau memulai penjelasannya.
RAHASIA PERTAMA
“Pertama, jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pangeran katon (Tuhan yang kelihatan).
Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibumu tidak pernah. Para guru dan kyai di puja dan di elukan, di beri sumbangan materi jutaan rupiah, di buatkan rumah, namun ibunya sendiri di rumah di biarkan atau di beri materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belumdi hajikan. Itu terbalik.
Pesan Nabi: “Ibumu, ibumu, ibumu... baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdo’a. Maka do’a ibumu jauh lebih mustajabah.”
RAHASIA KEDUA
“Kemudian yang kedua, “beliau melanjutkan. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dll.
Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya anda di bukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang bagus, bukn yang sudh lecek. Pegang dengan dua tangan , lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat). Pengemis yang anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, ‘Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini’. Maka terucap atau tidak, dia akan mendo’akan anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.
Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan adapula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang seribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.
RAHASIA KETIGA
“Allah berjanji memberikan rizki kepada kita dari jalan yang tak di sangka-sangka,”begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya.”tidak sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi ? kebanyakan orang yang hanya menunggu, padahalitu ada jalannya.
“benar di al-qur’an ada satu ayat yang kira-kira artinya:barang siapa yang bertaqwa kepada allah niscaya di adakannya jalan keluar baginya dan memberi rizki dari jalan atau pintu yang tidak di duga-duga”, saya menimpali (QS Ath-thalaq;2-3).
“nah,ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rizki yang tidak di duga-duga ?, “tanya beliau.”ya, bagaimana caranya ?”jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintahnya,menjauhi larangannya, maka allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.
“Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung anda bantu !”jawaban beliau ini membuat saya berpikir cerah.”saat seperti itulah, anda menjadi rejeki yang tidak di sangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak di sangka-sangka pula.”
“walaupun itu orang kaya ?” tanya saya.
“ya, walau itu orang kaya, suatu saat diapun butuh bantuan mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika anda temui itu dan anda bisa menolongnya, segera bantulah.”
“walaupun itu orang yang berpura-pura sekarang kan banyak orang yang jalan kaki, datang kerumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata Cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya ia makan sendiri,”say bertanya lagi.
“Ya walau orang itu berpura-pura seperti itu,”jawab beliau.”kalau anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makanan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya dan Allah yang membalas niat dan pemberian anda.”
RAHASIA KEEMPAT
Wah, makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertnyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal 1 rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang di katakan beliau sebelumya.
“Yang keempat ini, mas,´beliau memulai.” jangan mempermainkan wanita”.
Hm...........ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tetapi ? atau jangan biarkan wanita ? menunggu seperti di film-film saja.
“Maksudnya begini. Anda kan punya istri atau suami. Itu adalah pasangan hidup kita, baik di saat susah maupun senang. Ketika anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan anda. Dia ikut bersama anda susah. Penghasilan yang pas-pas an makan dan pakaiannya seadanya, dia mendampingi anda dan mendukung segala usaha anda untuk berhasil,” “lalu ?” saya tidak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya.
“Banyak orang yang kemudian ketika sukses uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyaiti hati pasangan hidup anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan anda. Namun ketika anda mendapatkan sukses itu, anda meninggalkannya atau anda menduakannya. “Oh.....pelajaran monogami ini, pikir saya dalam hati. “banyak orang yang melupakan hal itu. Begitu sudah menjadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa di tinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya itu punya andil dalam kesuksesan dirinya.” Beliau melanjutkan.

No comments:

Blog Archive